Struktur Kristal Senyawa Ionik

Teori tentang ikatan ion muncul ketika orang mengetahui bahwa garam akan menghasilkan arus listrik bila dilarutkan dalam air. Dalam air, garam akan terurai menjadi ion positif dan ion negatif yang menyebabkan larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik.
Dalam ikatan ion, muatan terjadi karena adanya gaya tarik antara ion positif dan ion negatif. Gaya tarik menarik antara ion ini sebanding dengan:
Gaya tarik antara ion positif dan ion negatif menghasilkan suatu padatan kristalin, karena gaya tarikan ini berlaku ke segala arah. Sehingga akan membentuk pola-pola kristal tertentu sesuai dengan ukuran ion positif dan ion negatif. Disamping itu, juga dipengaruhi oleh jari-jari ion itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pengambaran struktur kristal ada 3 syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Ion diasumsikan sebagai bola yang bermuatan yang tidak terpolarisasi
2. Ion berusaha mengelilingi dirinya dengan ion yang berbeda muatan sebanyak mungkin.
3. Ratio dari anion tersebut menggambarkan komposisi senyawa.

Ada beberapa model kristal ionik, yaitu:
1. FCC (Face Cubic Centered)
Sumber:www.powerpoint-search.com/generalchemistry/chapter16.ppt

Packing Efficiency FCC adalah:

2. BCC (Body Cubic Centered)

Sumber:www.powerpoint-search.com/generalchemistry/chapter16.ppt

Packing Efficiency BCC adalah:
Ada 4 struktur kristal snyawa ionik
1. Struktur CsCl (kubus sederhana), koordinasi 8
2. Struktur NaCl (oktahedral/ kubus berpusat muka), koordinasi 6
3. Struktur ZnS (warzite)
4. Struktur ZnS (sphalevite)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Aluminium

Model Atom Rutherford