Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2009
http://www.indowebster.com/tugas_kuliah_media_IT.html

Slide Presentasi "Hidrolisis Garam"

Struktur Kristal Senyawa Ionik

Gambar
Teori tentang ikatan ion muncul ketika orang mengetahui bahwa garam akan menghasilkan arus listrik bila dilarutkan dalam air. Dalam air, garam akan terurai menjadi ion positif dan ion negatif yang menyebabkan larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Dalam ikatan ion, muatan terjadi karena adanya gaya tarik antara ion positif dan ion negatif. Gaya tarik menarik antara ion ini sebanding dengan: Gaya tarik antara ion positif dan ion negatif menghasilkan suatu padatan kristalin, karena gaya tarikan ini berlaku ke segala arah. Sehingga akan membentuk pola-pola kristal tertentu sesuai dengan ukuran ion positif dan ion negatif. Disamping itu, juga dipengaruhi oleh jari-jari ion itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pengambaran struktur kristal ada 3 syarat yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Ion diasumsikan sebagai bola yang bermuatan yang tidak terpolarisasi 2. Ion berusaha mengelilingi dirinya dengan ion yang berbeda muatan sebanyak mungkin. 3. Ratio dari anion tersebut menggambarkan kom

Model Atom Rutherford

Gambar
(Sumber: wikipedia) Ernest Rutherford bersama dengan dua orang muridnya, Hans Geigerdan dan Erners Masreden , melakukan percobaan penembakan sinar alfa pada suatu lempeng emas tipis. Percobaan ini dilakukan untuk menguji kebenaran pendapat JJ Thomson yang menyatakan bahwa "atom merupakan suatu bola pejal yang bermuatan positif, dimana elektron-elektron tersebar merata dalam awan muatan positif, seperti butiran kismi dalam roti". Rutherford berasumsi, apabila atom di tembak dengan sinar alfa (bermuatan positif) maka fenomena yang akan terjadi adalah sinar tersebut akan dibelokkan atau dipantulkan. Berikut ini adalah sketsa sederhana mengenai percobaan rutherford: (sumber: wikipedia) Berdasarkan percobaan tersebut, maka dapat diambil 3 kesimpulan, yaitu: 1. Atom bukanlah suatu bola pejal yang bermuatan positif, karena banyak sinar alfa yang diteruskan. 2. Jika lempeng emas tipis diasumsikan sebagai suatu lapisan atom-atom emas, maka di dalam atom tersebut terdapat suatu parti

Kalsium dan Magnesium

Gambar
Kalsium dan Magnesium merupakan unsur yang cukup melimpah di kulit bumi, berada pada urutan kelima dan kedelapan dalam persen massa. Unsur-unsur ini banyak di temukan di alam dalam bentuk mineral dengan komposisi yang bervariasi. Misalnya: gipsum (CaSO4.2H2O), limestone / batu kapur (CaCO3), dolomit (CaCO3.MgCO3), dan karnalit (MgCl2.KCl.H2O). Di air laut, ion Ca2+ dan Mg2+ terlarut dalam jumlah yang cukup besar. ion Mg2+ berada pada posisi ketiga dan Ca2+ menempati posisi keenam. Kalsium dan magnesium merupakan logam alkali tanah yang berguna secara biologis. Calsium, dimanfaatkan oleh hewan dan manusia untuk pertumbuhan tulang. Magnesium digunakan oleh tumbuh-tumbuhan untuk proses fotosintesis --- Gambar dolomit Gambar CaCO3 Gambar Gypsum (CaSO4.2H2O)

Pembuatan Aluminium

Gambar
Aluminium merupakan unsur yang tergolong melimpah di kulit bumi. Mineral yang menjadi sumber komersial aluminium adalah bauksit. Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida (Al2O3). Pengolahan aluminium menjadi aluminium murni dapat dilakukan melalui dua tahap yaitu: 1. Tahap pemurnian bauksit sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina) 2. Tahap peleburan alumina Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit. Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH), Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) ---> 2NaAl(OH)4(aq) Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran. 2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) ---> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l) Endapan aluminium hidroks

Hidrolisis Garam

Gambar

Merancang Suatu Evaluasi

PENDAHULUAN   Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan dan kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi kita juga bisa mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem pendidikan dan mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Jadi secara umum evaluasi merupakan suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif dengan standar tertentu. Hasil yang diperoleh digunakan untuk mengambil keputusan dan kebijakan dalam bidang pendidikan. Fungsi evaluasi dalam pendidikan memberikan informasi yang dijadikan sebagai dasar untuk : Membuat kebijakan dan keputusan Menilai hasil yang dicapa